Selasa, 29 September 2015

Setelah sekian lama blog ini vakum (krn lupa password dan sempat bersarangnya kemalasan berbagi lewat menulis), kali ini utk membuka lembar baru untuk blog ini adalah tentang pengalaman saya ketika persiapan hingga tes ic3 (salah satu persyaratan wisuda di univ. Brawijaya mungkin juga bbrp univ. Lainya). Bagi rata-rata angkatan saya (Fia UB 2010) kewajiban lulus ic3 yang saat itu (akhir tahun 2013) menjadi momok tersendiri dan sempat menuai protes bahkan sempat jadi berita utama di salah satu surat kabar ternama, karena banyak mahasiswa yang seharusnya lulus tidak bisa wisuda, sebab belum lulus ic3 , ic3 benar2 menjadi momok mahasiswa tingkat akhir, termasuk bagi saya kala itu. Karena kalau tak lulus satupun maka harus retake, dan retake 1 modul sangat MAHAL(bagi saya), yaitu diatas dua ratus ribu, dan cerita dari para senior yang sudah pernah tes, mayoritas mereka bilang ic3 sulit, bahkan tak jarang setiap kloter tes, yang lulus bisa dihitng dengan jari, berangkat dari situlah saya benar2 memfokuskan untuk prepare tes ic3 semaksimal mungkin.
 
TERNYATA SAMPAI SAAT INI (2015) ic3 difakultas kami tetap mejadi hot issue, beberapa waktu lalu ketika mengantri bimbingan, sempat bertemu beberapa mahasiswa yang minta tanda tangan wakil dekan 1 untuk semacam surat keterangan telah mengikuti tes (ternyata sekarang ga harus lulus ic3 ya?padahal lulus ic3 manfaatnya buat siapa?buat kita sendiri kaan), berikut beberapa hal yang saya lakukan pada waktu persiapan tes ICT3 di bulan Desember 2014, Alhamdulillah, DONE, LULUS 3 MODUL :) :
 
1. Menguatkan niat Saat itu saya niatkan sepenuh hati, quotes andalan saya adalah tidak ada yang tidak mungkin bila ada doa dan usaha maksimal, selanjutnya setelah memilih jadwal tes, maka 2 minggu sebelum tes saya benar2 berfokus mempersiapkan tes.
 
2. Manfaatkan 2 minggu
Pastikan dalam 2 minggu sbelum tes, setiap harinya selalu ada jadwal khusus buat belajar dari modul maupun sumber2 dari si-google
 
3. Sesering mungkin try out modul
Pada web itc sudah disediakan modul untuk simulasi, dari situ setiap hari selama dua minggu saya melawan bosan untuk sesering mungkin berlatih lewat modul tersebut, dan misal ada pertanyaan yang jawaban benarnya adalah A, maka saya juga mencarai tahu penjelasan dari option lainnya, b,c,d itu penjelasanya apa, karena ketika tes, ada pertanyaan yang ternyata tentang option yang bukan jawaban dari pertanyaan di modul.
 
4. Belajar dari buku DAT
Yang tidak banyak diketahui teman2, adalah belajar dari buku yang isinya sejenis dengan materi tes, yang menurut saya paling ampuh adalah buku DAT (angkatan saya adalah angkatan terakhir boomingnya DAT, kalau kesusahan cari buku ini bisa langsung ke Lab. PKPMSI FIA atau pinjam di angkatan 2010 kebawah yang sempat ambil pelatihan DAT), kebetulan sebelumnya saya pernah ikut kelas tutorial untuk tes DAT yang menjadi salah satu peryaratan kelulusan di saat itu (untuk angkatan 2009), naah karena saya gegabah dan terburu-buru ikut, ternyata di tahun saya DAT sudah tidak berlaku dan harus pakai IC3, tapi semua tidak ada yang tidak bermanfaat, dari kegiatan tersebut setidaknya ada pelajaran tambahan bagi saya dan buku yang komprehensif mengupas tentang iT, sayangnya buku kelas saya versi inggris (sampul hijau), akhirnya saya pinjam ke teman yang punya versi Indonesia (sampul biru), sebisa mungkin buku ini ketika tes harus diluar kepala, hhehehe (serius, tapi pasti bisa diluar kepala bagi yg bersungguh2!)....
 
5. Praktek langsung
Pelajaran dari buku maupun dari modul yang memuat langkah2 perintah, perlu langsung di praktekkan, karena ketika tes banyak yang menjebak, ada beberapa yang mengharuskan kita untuk mempraktekkan sebuah perintah, misal untuk mengganti nama file yang sudah ada langkahnya seperti apa kita langsung praktek, sedangkan ketika tindakan pertama kita salah, maka jawaban langsung terkunci, dan ini juga menjebak, kita mengira ini sudah benar, padahal belum tentu.
 
6. Waktunya tes dataaang
a. Baca dengan seksama aturan maninnya, jang sekali2 menyepelekannya!
b. Jika Ragu, beri tanda
Jika ketika menjawab, anda masih ragu, belum yakin, maka manfaatkan fasilitas memberi tanda pada soal yang sekiranya masih ragu, nantinya setelah selesai maka akan muncul, soal nomor berapa saja yang masih anda ragukan
c. Patokan durasi berdasar yang dilayar komputer
Dulu ketika saya tes, saya bersikukuh menjadikan durasi pada layar sebagai durasi patokan dalam mengerjakan, karena ketika memakai patokan durasi dari mbak mas yang menjaga itu benar2 tidak sesuai dengan durasi pengerjaan kita, sebab pengerjaan kita sangat bergantung pada kestabilan koneksi internet, kalau lemot dan loading lama, jelas waktu yang di mbak mas tidak cukup, namun jika sesuai dengan yang ada di layar bisa cukup, sebab menyesuaikan dengan loading (ketika loading jam akan berhenti, ketika loading selesai maka jam akan berjalan lagi), jika sudah lama tidak selesai2, mbak masnya akan mengatakan waktu akan segera habis (ini sesuai jam mbak masnya), kita bisa komplain “mbak koneksi lemot, kurang adil kalau menyesuaikan dengan jam anda, saya mohon ijin menyesuaikan durasi yang ada di layar” Setelah tes hasil langsung bisa dilihat, dan Alhamdulillah, 3 modul terlewati, lulus semuaaa :D
 
Tak banyak teman2 saya yang tahu, karena saya sungkan jika tertawa diatas perjuangan teman2 (hehehe) yang belum lulus dan ijazahnya tertahan, lewat tulisan ini semoga bisa membantu taman2 untuk membereskan ic3 dan tak perlu retake2 yang keuntunganya teman2 tahu sendiri untuk siapa (emang sih nantinya sertifikat ic3 pasti bermanfaat bagi kita, dan juga bagi ub- bisa meningkatkan akriditas dan menebalkan kantongnya, silahkan menganalisis sendiri logika mainnya seperti apa,hhehehe)
 
* Ditulis pertamakali sekitar Februari 2014, karena saya lupa password blog ini dan baru ngurus password hari ini, skalian nambal2 di tulisan yg saya buat tahun lalu ini…smoga bermanfaat 